Wednesday, December 31, 2014

Perayaan Tahun Baru Dalam Pandangan Islam

Dewa Matahari di Perayaan Tahun Baru & Pandangan Islam

Setiap akhir tahun biasanya semua manusia di dunia ini tidak terkecuali kaum Muslim mengalami wabah penyakit yang luar biasa, pengidap penyakit ini biasanya menjadi suka menghamburkan harta untuk berhura-hura, euforia yang berlebihan, pesta pora dengan makanan yang mewah, minum-minum semalam penuh, lalu mendadak ngitung (3.., 2.., 1.. Dar Der Dor!).
Wabah itu bukan flu burung, bukan juga kelaparan, tapi wabah penyakit akhir tahun yang kita biasa sebut dengan tradisi perayaan tahun baruan. Kaum muda pun tak ketinggalan merayakan tradisi ini. Kalo yang udah punya gandengan merayakan dengan jalan-jalan konvoi keliling kota, pesta di restoran, kafe, warung (emang ada ya?)
Kalo yang jomblo yaa.. tiup terompet, baik terompet milik sendiri ataupun minjem (bagi yang nggak punya duit). Dan bagi kaum adam yang normal menurut pandangan jaman ini, kesemua perayaan itu tidaklah lengkap tanpa kehadiran kaum hawa. Karena seperti kata iklan “nggak ada cewe, nggak rame”
Bahkan di kota-kota besar, tak jarang setelah menunggu semalaman pergantian tahun itu mereka mengakhirinya dengan perbuatan-perbuatan terlarang di hotel atau motel terdekat.
Yah itulah sedikit cuplikan fakta yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan menjelang malam-malam pergantian tahun. Ini dialami oleh kaum muslimin, khususnya para anak muda yang memang banyak sekali warna dan gejolaknya. Nah, sebagai pemuda-pemudi muslim yang cerdas, agar kita nggak salah langkah di tahun baruan ini, maka kita harus menyimak gimana seharusnya kita menyikapi momen yang satu ini.

Asal muasal tahun baruan
Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.
Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.
Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 21-22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.
Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)
seasons
Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.
Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.
Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)

Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru
’Ala kulli hal, yang ingin kita sampaikan disini adalah bahwa ’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam. Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah suatu keharaman di dalam Islam.
Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim, sekaligus menjadi alat untuk mengeruk keuntungan besar bagi kaum kapitalis.
Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.
Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.
Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi.
Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.
”Sungguh kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat sebelum kamu bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak panah lainnya, sampai kalaupun mereka masuk liang biawak niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula”. Sebagian sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasrani-kah?” Beliau menjawab: ”Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhari dan Muslim)
Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang terjadi pada mereka.
Dan hal ini juga termasuk mengucapkan selamat Tahun Baru, menyibukkan diri dalam perayaan tahun baru, meniup terompet, dan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan orang-orang kafir.

Wallahua’lam 

akhukum, Felix Siauw

Sumber: http://felixsiauw.com/home/dewa-matahari-di-perayaan-tahun-baru-pandangan-islam/

( Menurut saya pribadi memang kita harus (WAJIB) meninggalkan budaya yang bukan berasal dari agama Islam karena ini bukan hanya menjadi masalah mu’amalah tapi telah bersinggungan dengan masalah keyakinan (Aqidah), karena perayaan tahun baru Masehi adalah ritual kaum Nasrani.  Wallahu a’lam.)

Biar lebih paham yuk liat VIDEO Ustadz Felix Siauw: Maksud Larangan Menyerupai Kaum Kafir, dalam perayaan atau syiar mereka | tonton di >> http://youtu.be/D3kcV1LYGSo

#BerbagiItuIndah #SalamUkhuwah #SalamDakwah

Sunday, December 28, 2014

Catatan Kecil 4 (Yuk Jaga Lisan!!!)


Masyaa Allah omongan yang seperti ini sering kita dengar.
Seperti niat baik seseorang untuk menasehati saudaranya yang bertentangan dngan syariat. Banyak yang mengatakan "SOK SUCI KAMU!! APA KAMU SUDAH BENAR SAMPAI MENASEHATI DIRIKU?? bnyak di dengar yang seperti ini bukan?

Pahami dan renungkan!
Jangan asal ngomong yang tidaktidak tentang niat baik seseorang terhadapmu!

BANYAK ORANG BERKATA: "URUS SAJA DIRI SENDIRI, GAK USAH URUSIN ORANG LAIN!
Jika Rasulullah SAW hanya mengurus akhlak diri sendiri saja, tidak peduli orang lain, maka mungkin saat ini islam tidak akan sampai kepada kita, dan mungkin kita tidak bisa mengecap manisnya nikmat iman dan islam.

Tahukah saudara jika dakwah menyampaikan kebenaran Islam PADA SEMUA ORANG bukan cuma tugas Ustadz tapi KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM?

QS.3 Ali 'Imran : 20 Kewajiban kamu hanyalah menyampaikan

QS.42 Asy-Syura : 48 Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan

QS.16 An-Nahl : 82. Kewajiban yang dibebankan atasmu hanyalah menyampaikanSampaikanlah dariku meski cuma 1 ayat. (HR.Bukhari & Muslim)

Tidak sempurna iman seorang muslim sampai dia menyayangi muslim lain seperti dirinya sendiri. Dan salah satu wujud sayang itu ialah amar ma'ruf nahi munkar.

Agar diketahui, dalam banyak hadits :
Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah SAW : "Apakah kita akan diazab sedang diantara kita masih banyak orang shaleh"?
Rasulullah SAW menjawab: “Ya! Jika banyak kefasikan dan kemunkaran serta TIDAK ADA SATU ORANG PUN YANG MELARANGNYA”. (HR. Muslim)

Indahnya Islam, bagi kaum yang berfikir::
- - - - - - - ✽〜- - - - - - - ✽ - - - - - - -


Sumberarafhmina

#SalamUkhuwah #SalamDakwah #BebagiItuIndah  

Sunday, November 30, 2014

Catatan Kecil 3 (Sabar)

"Saat kita dihina, lalu kita bersabar menghadapinya. Saat itu pula Allah sedang memuliakan dan mengangkat derajat kita. (Innallaha Ma'ashabirin)"
#Aamiin

Betapa seringnya hinaan itu membuat hati kita menangis.
Betapa seringnya hinaan itu membuat kita menjerit.
Betapa seringnya hinaanitu membuat hati kita tersayat hingga luka.
Pedih dan perih bagaikan menggengam bara api.
"Akan datang kepada manusia suatu masa, orang yang sabar pada masa itu bagaikan orang yang sedang menggengam bara api" (HR. Tirmidzi)

Maka bersyukurlah kita yang selama ini mereka tertawai,
Maka berbahagialah kita yang selama ini mereka hina...
Jika pedih menyayat hati, menangislah dalam sujudmu  pada-Nya,
Karena cacian dan hinaan mereka adalah yurga bagi kita...

Sumber: tausiyahku_& beraniberhijrah

#SalamUkhuwah #SalamDakwah #BerbagiItuIndah

Thursday, November 27, 2014

Catatan Kecil 2 (Hampa)

Ketika suatu kehampaan datang,
hati ini,,,
akal ini,,,
semua terasa menjadi beku.

Apa yang bisa kulakukan?
dan apa yang harus kulakukan?
Kadang aku tak pernah sadar akan suatu keadaan yang terjadi dalam hidup ku.
Kadang aku seperti orang bodoh yang dengan mudah nya mengambil tindakan bodoh.
Tapi itulah hal yang telah kulalui, sudah banyak masalah yang kulalui tapi kenapa kehampaan hati ini ada?
Apa karna aku kurang dekat dengan Nya???
Atau karna aku jarang menyebut Nama Nya???
Astagfirullah...

Ya Allah, jadikan hamba ini hamba yang selalu mengingatmu dalam keadaan apapun...
Saat suka, maupun duka..
Aku tau dan aku percaya kehampaan ini akan hilang dan akan kutemukan sebuah cahaya yang akan mengisi ruangan kosong di hati ini....
Karna aku tau engkau itu ALLAH,
Tuhan yang menciptakanku,
Yang tidak pernah tidur dan akan selalu membantu hambanya yang selalu berdo'a, berdzikir, dan berusaha...

By: Me

Saturday, November 22, 2014

Catatan Kecil 1 (Ayo Buktikan dengan Perbuatan bukan dengan Perkataan saja!!!)

Roda kehidupan itu terus berputar tidak selamanya kita itu berada di atas atau pun dibawah.
Umur kita pun semakin hari semakin menua, Belajarlah bertingkah lebih "Dewasa" dalam menghadapi persoalan.
Setiap manusia pun tidak akan pernah ada yang sempurna dan pasti pernah melakukan kesalahan. Belajarlah jadi diri yang sabar dan pemaaf.
Lebih baik kita intropeksi diri sendiri dan tata hidup sendiri dengan lebih baik, tidak perlu ikut campur akan kehidupan orang lain atau pun membicarakan orang lain (Ghibah). Yang lebih baik itu membimbingnya/ mengajarkannya/ mengarahkannya pada jalan kebaikan, bukan malah memarahi atau diskriminasi.
Terserah orang mau berbicara apa tentang diri kita mereka tidak pernah tau bagaimana keadaan kita yang sebenarnya. Teruslah beristiqamah dalam menata diri di jalan Allah.
Ikhlaslah dalam berbuat, berpikir positif pada diri sendiri maupun orang lain, dan jangan dendam serta lakukanlah semua yang ada di dunia ini karena "Allah" bukan karena "Manusia" karena Allah itu Maha TAU dan di akhir perjalan hidup ini, semua nya pun akan kembali kepada Allah.  


#‎SalamUkhuwah‬ ‪#SalamDamai #‎IngatMati‬ #Maaf

Monday, November 10, 2014

Tausiyah Cinta, Karya: @tausiyahku


Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang 
yang entah siapa dan dimana saat ini.
Untukmu yang jauh disana, 

terkadang mata ini iri kepada hati, 
karena kau ada di hatiku namun tak tampak di mataku.
Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat ini masih ingin menunggumu, 

meski kau tak pernah meminta untuk di tunggu dan diharapkan.
Hati ini meyakini bahwa kau ada, 

meski entah di belahan bumi mana.
Yang aku tahu, 

kelak aku akan menyempurnakan hidupku denganmu, 
disini,
di sisiku.
Maka, saat hatiku telah mengenal fitrahnya, 

aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang di cintaiNYA.
Sekalipun kita belum pernah bertemu, 

mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama, 
Tersenyum menatap rembulan yang sama.
Disanalah,

tatapanmu dan tatapanku bertemu.
 
Cek Audio Puisinya disini: https://soundcloud.com/tausiyahku/tausiyahcinta
Sumber: http://tausiyahku.com

Tentang Seseorang, Karya: Rako Prijanto (Puisi AADC)

Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku 
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku benci


Aku ingin bingar,
Aku mau di pasar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika Ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?
enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
bosan aku dengan penat


Ada Apa Dengan Cinta? Karya: Rako Prijanto


Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karna cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan.
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat karya surga
Dari mata seorang hawa.
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya.
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku,
Karena aku ingin kamu, itu saja.




Thursday, November 6, 2014

#TaukahKau..



#TaukahKau.. Ada sampan rindu yang tengah terkayuh; mencari dermaga hati untuk segera berlabuh; berlindung dari derasnya ombak yang tak teduh.
 #TaukahKau.. Ada tapak cinta yang kini sedang beranjak; mencoba memilah dalam setiap jejak; mencari sekeping hati yang entah dimana ia berpijak.
#TaukahKau.. Ada bilik hati yang tengah mencari; meniti jalan ditiap bilangan hari; berharap esok hadirmu datang bersama mentari.
#TaukahKau.. Ada rasa yang tak pernah jemu; merindu diri yang masih terlihat semu; namun yakin suatu saat pastilah kan bertemu.
#TaukahKau.. Ada asa yang tak pernah pupus; meski airmata berulangkali terhapus; sebab CintaNYA tak jua pernah putus.
#TaukahKau.. Ada munajat yang indah bersenandung; dikala rindu tak dapat lagi terbendung; merayuNYA untuk mencari pelindung.
#TaukahKau.. Ada sujud yang dihiasi tangis; saat godaan nafsu datang menggerimis; membasuh iman yang seringkali teriris.
#TaukahKau.. Ada alunan tilawah yang sering bergetar; menahan rindu yang kian berpendar; menyemai cinta agar tak ikut pudar.
#TaukahKau.. Hadirmu selalu kupinta disetiap Shalat; hiasi alunan munajat yang selalu terpanjat; berharap wujudmu kan segera terlihat.
#TaukahKau.. Mata ini terkadang harus kupejam; dikala godaan dunia datang menghujam; jua tajamnya nafsu yang sangatlah kejam.
#TaukahKau.. Rindumu terkadang menyiksa rasa; hingga ku paksa raga tuk berpuasa; menahan nafsu agar tak berkuasa.
#TaukahKau.. Rintangan itu datang silih berganti; namun semangatku tak pernah berhenti; karna ku tau disana pun kau tengah menanti.

Sumber:  http://tausiyahku.com/

Semua Hanya Titipan

1. Tersebut prestasi dihadapan Allah, saat kamu mampu menggelorakan qona’ah; merasa cukup akan semua yang Allah berikan padamu.
2. Agaknya Semua telah tau, apapun yang ada di dunia ini adalah titipan, fasilitas yang Allah berikan untuk menunjang amalan.
3. Orang kaya, beramal dengan harta; orang berilmu, beramal dengan mewariskan pemahaman; orang miskin, beramal dengan syukur dan sabar. Indah…
4. Di hadapan Allah, semua manusia itu sama. Kaya-miskin, tua-muda, laki-perempuan.
5. Allah tak memandang rupa. Ia hanya menilai insan dari apa yang ada dalam hatinya; keikhlasan dan semangat mencari keridhoan-Nya.
6. Allah ciptakan manusia berakal supaya berpikir tentang hikmah dibalik penciptaan; tapi kerapkali, manusia dikendalikan oleh nafsu dan angan.
7. Jomblo: “andai saja sudah menikah, pasti saya ada yang ngurusin. Mau kerja dibuatin sarapan, cape dipijitin; Punya si kecil jelita. ah, nyaman dah.”
8. Menikah : “andai saja masih jomblo, hidup saya pasti bebas. Tak perlu susah mencari nafkah untuk keluarga. Bisa naik gunung sepuasnya.”
9. Kaya : “andai saya hidup seperti mereka; tak berpunya, tapi keliatan bahagia. Saya tak perlu cemas mikirin nih uang takut kemalingan. Ah, Tentram.”
10. Miskin : “andai saya seperti si kaya, saya bisa membeli apapun yg saya inginkan. Banyak uang pasti bahagia. Pasti!”
11. Manusia tak pernah puas. Karena hakikatnya, segala sesuatu akan terlihat elok saat belum dimiliki.
12. Sudah saatnya kita sadar hakikat penciptaan; Allah tak ciptakan manusia asal-asalan. Semua sudah terukur.
13. Allah tak kurangkan sesuatu daripada seseorang, melainkan melebihkan sesuatu yg lain daripadanya.
14. Allah suka orang kaya dermawan; tapi Allah cinta orang miskin yang dermawan; Ia lebihkan pahala untuknya berbanding si kaya.
15. Allah suka orang tua pergi ke mesjid; tapi Allah lebih suka seorang pemuda yang hatinya selalu berpaut masjid; Semangat memakmurkannya.
16. Allah miskinkan hamba supaya ia lebih banyak meraup pahala dari syukur | “Alhamdulillaah, ya Allah. Engkau masih berikan kami nafas hari ini :’)”
17. Allah miskinkan hamba supaya ia lebih ringan perhitungannya di yaumul hisab nanti;
18. Allah lebihkan harta hamba supaya ramai orang berhujjah atas hartanya yang didermakan.
19. Begitulah, Allah Maha Baik. Tak ada kesia-siaan yang Ia ciptakan, kecuali yang diciptakan tak faham hakikat penciptaan.
20. Jangan jadi orang yang merugi dengan tidak beriman dan tidak mengerjakan amal shaleh karena kau menganggap dirimu serba kekurangan.
21. Jangan jadi orang yang merugi dengan tidak bersabar dan tidak saling menguatkan satu sama lain (QS. Al-‘Ashr)  ;)

Sumber: http://tausiyahku.com/category/kultwit/page/2/
 

Jurnal Syukur Template by Ipietoon Cute Blog Design